LIVESCORE SBOBET88 | LIVESCORE SBOBET | LIVESCORE 88 - AC Milan melakukan sejumlah manuver penting pada bursa transfer awal musim 2022/2023. Setelah mendapatkan jasa Divock Origi, Rossoneri kemudian juga melakukan manuver untuk bisa membawa Hakim Ziyech dan Paulo Dybala.
Milan memang sukses meraih scudetto Serie A musim 2021/2023. Akan tetapi, mereka gagal bersaing ketika bermain di Liga Champions. Nah, latar belakang itu membuat Milan bekerja keras untuk memperkuat skuadnya.
Origi didatangkan dari Liverpool dengan status free transfer. Origi memang bukan pilihan utama di Liverpool. Namun, ketika Jurgen Klopp membutuhkan jasanya, Origi selalu tampil sesuai dengan ekspektasi.
Sebelum memastikan transfer Origi, Milan lebih dulu mengamankan jasa Rafael Leao. Sempat jadi incaran banyak klub, Leao dipastikan bertahan di Milan. Yuk simak ulasan lengkapnya di bawah ini ya livescorenexias.
Dybala Sempurnakan AC Milan
Origi diprediksi akan jadi pilihan utama di lini depan AC Milan. Sebab, tidak ada jaminan Zlatan Ibrahimovic bakal kembali pada level terbaiknya. Sementara, Olivier Giroud sudah makin menua dan mungkin performanya menurun.
Origi akan menjadi penyerang tengah. Lalu, Leao akan tetap memainkan peran di sisi kiri. Di kanan, Milan akan mendapatkan pemain yang levelnya di atas Castillejo, Saelemaekers, atau Messias pada diri Hakim Ziyech.
Sementara, Dybala akan bermain untuk peran 'nomor 10'. Dybala akan mendapat kebebasan lebih untuk mengkreasi setiap serangan. Dia bisa masuk ke kotak penalti, melebar, atau bahkan melepas tendangan jarak jauh.
“Dybala bisa menjamin kualitas untuk seluruh lini serang, bisa memulai pergerakan dengan menggabungkan satu penyerang tengah atau dua pemain sayap, dan juga bisa menyelesaikannya sendiri," kata mantan penyerang Milan, Hernan Crespo.
Lantas, seperti apa starting XI AC Milan jika Paulo Dybala dan Hakim Ziyech bergabung? Simak selengkapnya di bawah ini ya livescorenexias.
Kiper dan Bek
Mike Maignan menunjukkan performa yang luar biasa musim 2021/2022 lalu. Dia membuat fans Milan segera melupakan Donnarumma. Salah satu kelebihan yang dimiliki Maignan adalah distribusi bola yang bagus.
Di depan Maignan, Milan kehilangan salah satu pemain kuncinya yakni Romagnoli. Sang kapten memilih tidak memperpanjang kontrak. Milan coba mengejar Steve Botman sebagai calon pengganti, tetapi gagal.
Milan kini punya tiga stok bek tengah yakni Fikayo Tomori, Pierre Kalulu, dan Simon Kjaer. Dalam situasi normal, Kalulu dan Tomori akan jadi pilihan utama. Kjaer, jika sudah mendapatkan level terbaiknya, akan jadi opsi.
Milan sangat kuat di sektor bek sayap. Theo Hernandez adalah bek kiri yang agresif dan punya dribel brilian. Calabria di kanan punya kemampuan bertahan cukup bagus dan etos kerja yang tinggi.
Duo Pivot
Milan kehilangan Franck Kessie, salah satu pemain paling penting dalam tiga musim terakhir. Milan belum mendapat sosok pengganti Kessie, dalam arti pemain yang dibeli dari bursa transfer kali ini.
Akan tetapi, Milan punya Yacine Adli dan Tomaso Pobega untuk menambah kekuatan di lini tengah. Selain itu, keberdaan Sandro Tonali dan Ismael Bennacer membuat sektor gelandang Milan cukup solid.
Tonali menunjukkan progres yang luar biasa musim 2021/2022 lalu. Dia menjadi energi penggerak permainan Milan. Sementara, Bennacer, walau tidak begitu konsisten, tetap pemain yang sangat penting.
Nomor 10 dan Winger
Milan tidak punya 'nomor 10' yang secara performa konsisten pada musim 2021/2022. Brahim Diaz tampil bagus di awal musim, tetapi menurun pada paruh kedua. Junior Messias juga belum mampu menjadi solusi.
Nah, kedatangan Paulo Dybala menjadi solusi bagi Milan. Bersama Dybala, Milan mendapatkan paket lengkap. Dybala bisa mencetak gol, mengkreasi peluang, dan menjadi pembeda pada situasi yang sulit.
Leao akan jadi andalan di posisi kiri. Tidak ada yang perlu diragukan soal itu. Lalu, di kanan, Ziyech bisa jadi andalan. Ziyech berbeda dengan Leao. Ziyech tidak punya dribel cepat, akan tetapi dia pergerakan dan visi umpan yang ciamik.
Penyerang Tengah
Ibrahmovic diprediksi akan meneken kontrak baru di Milan, dengan gaji yang diturunkan secara siginifikan. Pada usia 41 tahun, sulit untuk melihat eks pemain Ajax Amsterdam itu bermain secara reguler
Giroud adalah andalan Milan musim lalu. Dia memainkan peran sangat vital dengan 11 gol di Serie A, akan tetapi usianya sudah 35 tahun.
Jadi, Origi adalah pilihan paling masuk akal untuk mengisi lini depan Milan. Origi mungkin akan mengikuti jejak Tammy Abraham, juga Giroud, yang sempat kesulitan di Premier League kemudian meledak di Serie A.
Grafis Prediksi Starting XI AC Milan
0 Komentar